Jasa Foto Endorsement

Pasti anda sudah sering mendengar istilah “rule of thirds”, di mana anda membayangkan frame anda dibagi menjadi 3 bagian secara vertikal dan horizontal. Lalu titik temu dari garis-garis tersebut adalah tempat di mana anda sebaiknya meletakkan “point of interest” dari foto tersebut. Untuk pemotretan model, mata sang model seringkali menjadi titik fokus dari foto tersebut. Maka, dengan memposisikan mata model di garis 1/3 tersebut, atau di interseksi garis-garis tersebut, maka kami akan membantu untuk menonjolkan mata sang model, dan menangkap perhatian dari orang yang menikmati hasil foto kami. Ini akan mendongkrak brand Anda.

Tugas utama kami sebagai fotografer adalah bagaimana membuat talent merasa santai dan nyaman didepan kamera, jika itu tercapai, maka percayalah semua proses pemotretan akan mengalir secara alami. Terkadang sebelum pemotretan di dalam studio kami mencari referensi pose melalui majalah, buku, galeri foto sehingga mendapatkan ide-ide baru yang masih segar tentang pose yang dicari. Hal yang terpenting bukan saja bagaimana pose model kami. Kami juga perlu mempertimbangkan angle kami sendiri, ketinggian kamera saat memotret tentu memberikan dampak tersendiri bagi hasil akhir foto bukan?

Misalnya posisi kamera yang sedikit lebih tinggi dari talent/subyek seringkali bisa memberikan hasil yang lebih menarik. Pada umumnya akan membuat wajah model lebih kurus. Perhatikan bahwa bagian leher dan rahang terlihat lebih jelas, jangan memposisikan kamera terlalu tinggi, karena posisi tersebut akan sedikit terlihat aneh.

Alangkah mudahnya jika memotret seorang talent yang pintar berpose. Sang fotografer hanya perlu menjepret sambil sang model berganti-ganti pose, dan akhirnya mendapatkan banyak foto yang menarik. Namun, tidak semua model bisa berpose dengan sendirinya, dan kami membantu sang talent untuk berpose yang menambah kecantikan dirinya.

Untuk mendalami teknik untuk mengatur pose talent butuh pendalaman yang lebih lagi, tapi dengan pengalaman kami, itu bukanlah hal yang sulit. Dengan arahan kami, talent akan jadi lebih menarik. Kadang fotografer tidak memperhatikan tangan dari sang talent pada saat memotret close-up. Padahal dengan sedikit tambahan tangan talent yang sekedar memegang rambutnya atau menyentuh pipi nya sedikit dapat menambah keanggunan dari foto tersebut secara berlipat ganda.

Hal ini yang seringkali memisahkan seorang fotografer amatiran dengan yang profesional dan berpengalaman. Seorang fotografer harus peka memilih background untuk pemotretan talent. Janganlah terobsesi untuk menghasilkan bokeh untuk latar model, namun cermatlah mencari warna ataupun elemen-elemen yang bisa menambah estetika dari foto. Inilah yang kami lakukan untuk Anda. Antara talent, produk dan latar kami padu padankan dengan serasi.

Ini lebih berlaku pada saat “post processing”, atau pada saat peng-editan di komputer. Ada 1001 macam tone yang bisa dicapai, dengan begitu banyak teknik dan preset-preset yang didapatkan dari perangkat lunak (software) editing. Kami akan bereksperimen, dan memberikan tone yang terbaik untuk Anda. Tone atau warna dari foto Anda dapat memisahkan Anda dari kompetitor lain, dan dapat anda jadikan ciri khas produk Anda sendiri.